Posted by : Laroy Sabtu, 15 Mei 2010



Tiba-tiba terdengar suara orang dari balik pintu..

DOK.. DOK!!

"WOY!! BERISIK TAHU!! Sono Sholat Zuhur atau ngaji!! Daripada teriak-teriak gak jelas!!", Orang itu kesal sekali. Sambil menggedor-gedor pintu apartemen Naruto dengan sapu, dia memarahi Naruto.

"Woy!! Santai aja dong, Pak!! Ini bulan puasa…!! Jangan marah-marah!! Ntar pahala puasanya hilang, lho!! Jadi bapak tinggal dapet laper sama hausnya doang!!", Naruto, tanpa ada rasa bersalah dia menceramahi orang itu

"Astagfirullah!! Oh iya!! Kan, gak boleh marah.. Maaf, ya de'!! Tadi bapak udah marah-marah.. kok tumben sih.. Otakmu berjalan… bisa ceramah gitu.. kayak Ustadz.. he..he..", Orang itu meminta maaf pada Naruto. Setelah itu pergi.

Azan selesai dikumandangkan. Kemudian Naruto pergi ke kamar mandi untuk berwudhu. Setelah itu, dia berpakaian. Pakaiannya adalah baju koko, sarung, dan peci. Naruto terlihat sangat gagah memakai pakaiannya yang baru ia beli di Tanah Abang. Dia bersiap-siap untuk pergi melaksanakan shalat Zuhur berjama'ah…

Di perjalanan, perutnya masih terus memainkan musik yang aneh. Naruto berjalan sambil memegangi perutnya yang lapar. Dia masih menyesal atas kejadian tadi pagi Shubuh.

"Bodoh.. kenapa aku lupa sahur, ya? Siang ini panas sekali.. haahh… aku tak tahu apakah bisa melanjutkan puasa ini sampai Maghrib…", gumam Naruto.

/Flashback/

Semua warga Konoha menantikan azan Maghrib. Di dalam apartemen, Naruto sudah tidak sabar untuk menyantap habis beberapa mangkuk ramennya. Dia melihat ke televisi untuk menunggu azan Maghrib. Tiba-tiba, Naruto mendengar suara beduk dari TV nya.

"WAHH!! Akhirnya… sekarang aku akan menyantap ramen ini..", Kata Naruto sambil mengalirkan banyak sekali air liur dari dalam mulutnya.

Sebelum Naruto memasukkan ramen itu ke dalam mulutnya, tiba-tiba terdengar suara dari TV Naruto.. Tetapi itu bukanlah azan, melainkan suara iklan dari Konoha TV.. Inilah bunyinya..

Duk..duk..duk..(suara beduk)

Sakit Maag waktu berbuka puasa? Minum Mylanto(he..he.. dari Mylanta jadi mylanto)

Mylanto.. Sikat Sakit Maag!!

"HAH!! JADI BELUM AZAN!! UNTUNG BELUM GUE MASUKKIN KE DALEM MULUT NI RAMEN!! DASAR IKLAN SIALAN!!",Naruto marah-marah gak jelas.

Tiba-tiba Naruto merasakan perutnya sangat sakit..

"Aduh… Kenapa nie sama perut gue? Sakit maag kali, ya? Ah.. gue beli mylanto dulu aja… nunggu azan Maghrib", ternyata kebetulan sekali setelah Naruto melihat iklan Mylanto, dia langsung sakit maag.

Naruto pergi keluar apartemennya untuk membeli obat maag yang terkenal itu. Setelah pulang, ternyata tepat waktu untuk berbuka puasa. Dia langsung menyikat habis semua ramennya. Setelah selesai dia melaksanakan shalat Maghrib dan pergi untuk Tarawih. Setelah pulang, dia menonton TV sampai larut sekali. Dia tak kenal waktu. Sampai-sampai ia tertidur karena saking ngantuknya.

Jam 02.30..

Sahuuuur.. Sahur.. Duk duk, duk duk duk..

Sangat.. sangat pagi sekali, anak-anak kecil di Konoha sangat bersemangat untuk membangunkan warga Konoha untuk Sahur. Banyak yang membawa kentungan, gendang dari toples, marawis, dan lain lain.. Kebanyakan warga Konoha yang sudah bangun sebelum anak-anak kecil itu membangunkan mereka. TetapiNaruto tidak juga bangun. Dia masih tertidur sangat pulas…

Jam 04.29..

Naruto terbangun dari tidurnya… Dia melihat kearah jam dindingnya.

"Uaaah… Masih setengah lima… masih ada waktu buat tidur..", Naruto berkata dengan pikiran yang masih tidak sadar.

Setelah sadar, "HAAAAAH!! Bentar lagi imsak!! gue harus cepat sahurnya…"

Terlambat.. Di layar kaca milik Naruto sudah menunjukkan..

Saatnya Imsak untuk daerah Konoha dan sekitarnya..

Naruto, "Hah.. Udah imsak!! Halah! Belum Shubuh!!"

Naruto buru-buru ke dapur untuk mengambil beberapa ramennya. Tetapi, di dapurnya kosong.

Naruto, "HAH!! Gue lupa.. stok ramennya kan udah habis.. laper dah nanti.."

/End Flashback/

Setelah sampai di masjid, ia melepas sandalnya dan berdo'a. Tiba-tiba, Lee datang menyapa.

Lee, "Wah!! Hai Naruto!! Sedang apa kao di masjid?"

Naruto, "Oh.. Hai Lee!! Gue barusan sedang berdo'a.."

Lee, "Tumben.. loe bisa berdo'a.. Btw, do'a buat apa? Biar dapet Sakura, ya?"

Naruto, "Bukan!! Tapi bagus juga sie.. he..he.. Gue berdo'a biar sandal gue gak hilang..

Lee sweatdropped, "Dasar.. kau titipkan saja pada penitipan sandal disana.."

Naruto, "Halah.. sudahlah!! Ayo kita masuk!!"

Lee, "Kau keras kepala, ya…"

Setelah shalat, Naruto keluar dari masjid. Dia mencari-cari sendalnya.

Naruto, "Lha!! Mana sandal gue, ya?"

Tiba-tiba Lee datang. Dia terlihat bingung melihat temannya yang mondar-mandir sama gerak-gerak gak jelas kayak cacing kepanasan.

Lee, "Kenapa kao mondar-mandir gak jelas kayak gitu, Nar?"

Naruto, "Hah!! Untung loe datang, Lee!! Sendal gue hilang.. Eh!! Sekarang kan bulan puasa.. Mau gak nolongin gue dengan ikhlas?"

Lee, "Makanya.. udah gue bilangin titipin aja disono! Mau minta tolong apa? Tumben otak lagi jalan.. Pasti ikhlas lah!!"

Naruto, "Thanks!! Gue minta tolong pinjemin sandal lu, ya?!"

Lee, "Gue bukannya gak mau nolong.. Cuma gue lagi buru-buru aja pengen latihan bangunin orang buat sahur ntar pagi.."

Naruto, "Hah!! Bilang aja pelit.. Emang ada latihan? Kenapa gue gak diajak?"

Lee, "Tadi pagi, kan kita ke apartemen lu.. tapi kayaknya lu masih tidur.."

Selama berbicara tentang latihan, tanpa disadari, mereka telah diperhatikan oleh seseorang yang jarang sekali bercakap-cakap dari balik tiang listrik. Benar.. yaitu Hinata.

"Naruto-kun.. sandalnya hilang. Aku mau membantunya. Tapi aku malu.. apalagi ada temannya..", gumam Hinata.

Ternyata, keberadaan Hinata sudah diketahui oleh Naruto. Naruto berpura-pura tidak tahu dan berpamitan dengan Lee. Setelah Lee sudah cukup jauh, Naruto memanggil gadis itu..

"Hey, Hinata-chan! Mengapa kau bersembunyi disana? Kemarilah..", Naruto memanggil Hinata.

Muka Hinata mendadak merah, pikirannya berkecamuk.

"Sejak kapan Naruto-kun tahu bahwa aku ada disini.. Dia menyuruhku datang kesana.. Dia mau aku datang.. Apakah aku sedang bermimpi..". pikir Hinata.

"Apa yang kau pikirkan Hinata-chan? Kemarilah.. ada apa? Mengapa kau hanya diam?", Naruto membujuk Hinata.

"Ah.. iya..", Hinata setuju.

Tanpa pikir panjang, Hinata berjalan kearah Naruto. Jemarinya masih dimain-mainkan seperti kebiasaannya. Naruto tertawa kecil melihat kebiasaan temannya itu..

Hinata bertanya, "Naruto-kun.. Ada apa? Mengapa kau tertawa?"

"Ha.. ha..! Hinata.. kebiasaaanmu tak pernah berubah, ya? Kau lucu, manis dan imut sekali sewaktu memainkan jemarimu..", Jawab Naruto.

Muka Hinata tak dapat menahan rona yang menyebar cepat. Dia tak habis berpikir, kalau Naruto menyukai kebiasaannya itu..

Hinata, "Arigatou, Naruto-kun.. Mmm, Naruto-kun?"

Naruto, "Ya.. Ada apa, Hinata-chan?"

Hinata, "Naruto-kun.. Sendalmu hilang, ya?"

Naruto, "Ahh.. Iya! Memangnya kenapa? Kau mau membantu?"

Hinata, "Mmm.. sebenarnya begitu.. tapi, aku tak membawa sandal lagi.. maaf ya.."

Naruto, "He..he.. tidak apa-apa kok! Begini saja, kau lepas sendalmu, dan aku memakai sendalmu.. Lalu kau kugendong.. Kau keberatan tidak?"

Sekali lagi, Muka Hinata berubah merah, pikirannya bekecamuk, dia sudah kehilangan kendali.. dan pingsan..

Naruto panik, "Oi..oi!! Hinata-chan!! Jangan pingsan disini.. Waduh.. bisa gawat!! Bisa-bisa gue disangka ngapa-ngapain dia.. Gimana nih.. Udahlah!! Gue gendong aja!!"

Kemudian Naruto melepas sandal Hinata. Dan ia mengangkat tubuh Hinata dengan lengannya yang kuat(bridal style atau apa sih?). Naruto rasa kalau dia memakai sandal Hinata, sepertinya sempit sekali. Tapi dia tak menghiraukannya. Dia mulai berjalan. Naruto melihat wajah Hinata..

Naruto melihat ke wajah Hinata, "Wajahnya memang cantik, sifatnya pemalu.. Tapi kalau Sakura.. wajahnya cantik, tapi sifatnya? Tsunade ke-2.. Tapi aku menyukainya.. Tetapi dia tak begitu menyukaiku.. Sasuke.. dia memang pantas untuk dirinya.."

Naruto terus berjalan.. sampai ada seseorang yang memanggilnya..

"Hai, Naruto!! Wah.. romantis sekali.. kau apakan dia sampai pingsan begitu? Jangan-jangan…", orang itu menggoda Naruto.

Naruto: Hey!! Kiba!! Enak saja!! Jangan piktor begitu, dong!

Kiba: Ha..ha.. maaf ya.. Hei Naruto!! Kau tidak ikut latihan?

Tiba-tiba terdengar suara tangis bayi..

Naruto: Sebenernya gue pingin.. tapi gue gak tahu tempatnya!! Kurenai-sensei.. ada apa dengan bayimu?

Datanglah Kurenai sambil menggendong bayi nya.

Kurenai: Ah.. Naruto, Hinata.. Kau apakan Hinata itu..? Bayi ini haus.. makanya menangis..

Kiba:Kalau haus.. mengapa kau tak menyusuinya?

Kurenai: Kau lupa ya, Kiba.. Dia'kan juga puasa..

Naruto dan Kiba kaget mendengar perkataan Kurenai.

Naruto dan Kiba, "APA!!BAYI SEKECIL ITU PUASA!!"

Kurenai: Iya.. he..he.. kami pergi dulu, ya!

Kurenaipun pergi…

Naruto: Kiba.. Sensei lu lagi stress, ya? Ck..ck..ck..

Kiba: Gue juga gak tau.. Naruto, lu pingin ikut latihan? Bareng gue aja! Gue tahu kok, tempatnya! Gue juga pingin kesana..

Naruto: Yang bener lu!? Dimana?

Kiba: Biasa.. tempat nongkrong kita dulu waktu masih di akademi…

Naruto mengingat-ingat, "Oh!! Disitu toh!! Lu pergi duluan aja! Gue pingin nganterin Hinata dulu ke rumahnya.."

Kiba: Emang lu tahu dimana rumahnya? Awas kalo lu ngapa-ngapain dia, ya? Kalo dia sampe hamil.. Gue bilangin ke bokapnya, lho.. bokapnya sangar tahu!!

Naruto: Lu ngegodain gue mulu.. Piktor banget sih lu… Bokapnya sangar.. ah, masa? Udah ya! Gue anterin dia pulang dulu..

Naruto dan Kiba berpamitan. Naruto berjalan menuju mansion Hyuuga yang ia pikir sangat luas… Di perjalanan, Hinata mulai sadar dari pingsannya. Dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri, dimana dia sekarang..

"Mmm.. Dimana aku? Nyaman sekali disini.. Mmm..jangan-jangan, Naruto-kun menggendongku..? Apakah aku belum bangun dari mimpiku yang indah ini?", pikir Hinata.

Naruto: Ah! Hinata-chan.. kau sudah sadar? Syukurlah.. Rumahmu sebantar lagi sampai..

Hinata: Naruto-kun.. Gomen, telah merepotkanmu.. Kau kan sedang puasa..

Naruto: Ah.. Tida apa-apa kok, Hinata-chan.. Mungkin saja ini hukuman untukku karena menanyakan hal bodoh kepadamu..

Hinata, dengan wajah yang masih merah, "Tapi.. hal bodoh itu akhirnya kau lakukan, kan? Kau memakai sandalku dan menggendongku.."

Naruto hanya tersenyum lebar(atau nyegir lah..). Tanpa disadari, mereka telah sampai di depan gerbang mansion Hyuuga. Di depan pintu gerbang, terlihat seorang lelaki yang Naruto kenal… Dia juga merupakan sepupu dari Hinata. Siapakah dia? Benar.. Neji Hyuuga.

Neji: Hai, Naruto! Tumben kau kemari… mmm.. Ada apa dengan Hinata-sama? Kau apakan dia? Kau keterlaluan Naruto..

Hinata: Neji nii-san… jangan begitu pada Naruto-kun..

Naruto: Haah… mengapa semua orang yang ngeliat gue.. mengira gue ngapa-ngapain Hinata, sih?

Neji menggoda: Maaf ya, Naruto! Habis.. Kalian serasi sekali..

Muka Hinata sudah bertambah merah.. rasanya dia ingin pingsan.. Tetapi dia mencoba menahannya. Tiba-tiba, Hiashi datang. Wajah Naruto tampak bingung.

'Kiba bilang.. Bokapnya Hinata sanggar.. tapi mukanya kalem.. Hah!! Paling Kiba cuma pingin nakut-nakutin gue doang..', pikir Naruto.

Setelah Hiashi cukup dekat bahkan sudah berada di depan mereka. Dia mulai mengeluarkan sifat aslinya.. SANGAR!!(Hiashi.. maaf ya! Imej kamu kubuat sangar..)

Hiashisambil muncrat: HEY BOCAH!! APA YANG KAU LAKUKAN PADA ANAKKU!! BERANI SEKALI KAU MENGGENDONGNYA!! SIAPA KAU, HAH?

Dengan takut, Naruto mencoba menurunkan Hinata. Badannya bergemetar..

'Busyet.. Sangar banget.. Ngeri gue.. Udah gitu, gue dapet kuahnya juga!', pikir Naruto.

Hinata: Ayah! Dia Naruto-kun.. Dia yang mengalahkan Neji nii-san sewaktu ujian Chuunin.. Jangan marah kepadanya! Dia telah menolongku sampai ke rumah..

Hiashi: Oh.. Bocah Kyuubi itu.. Uzumaki Naruto.. Hmm.. Kau anak dari Hokage ke-4, Namikaze Minato si Yondaime, kan?

Naruto: Ah.. Iya.. Su-sudah du..dulu ya? Pe-permi..misi..

Hiashi: Tunggu Naruto! Lepaskan Sandal Hinata dulu!!

Naruto: Oh iya! Aku lupa.. Ini..

Hiashi: Naruto, kau pasti lelah.. mau kuambilkan minum?

'Kalau dipikir-pikir.. gue lagi haus.. ya udahlah!', pikir Naruto.

Naruto menganggukan kepalanya. Hinata dan Neji kaget..

Hiashi masuk kedalam rumah dan keluar dengan membawa segelas air teh. Hiashi mempersilahkan Naruto untuk duduk di teras. Dengan hati-hati, Naruto mulai meneguk air teh itu.

Hinata: Naruto-kun.. Kau 'kan sedang puasa..

Naruto kaget dan menyemburkan air teh itu kearah Neji. Hiashi kaget juga.. Hiashi lupa kalau warga Konoha sedang berpuasa..

Naruto: HAH!! AKU LUPA!! Hinata.. seharusnya kau ingatkan aku setelah aku menghabiskannya.. he..he..

Neji, Hinata, Hiashi dan Hanabi sweatdropped.. 'kenapa ada Hanabi? Begini.. Hanabi memang sudah memperhatikan mereka dari jendela..'

'Neji.. sabar.. sabar.. lagi puasa..', Neji mencoba menyabarkan dirinya. Hiashi masuk kembali kedalam rumah.

Naruto: Neji.. maaf ya! Btw, loe gak ikut latihan?

Neji: Baru aja gue pingin jalan.. Sekarang malah terhambat gara-gara baju gue basah begini..

Naruto: Sekali lagi maaf ya! Eh, Ji.. lu punya sandal lagi gak? Sendal gue ilang di mesjid.. Pinjem dong..

Neji: Loe udah gue maafkan.. ya, gue punya 2.. Baiklah.. loe boleh meminjamnya bahkan memilikinya..

Naruto: Yang bener lo, Nej!! THANKS YA!!

Neji: Iya.. Sekarang lu ambil aja tuh sandal gue deket kolam ikan.. Gue pingin ganti baju dulu..

Naruto mengambil sandal Neji di dekat kolam ikan. Naruto melihat isi kolam itu.. ada ikan cupang, ikan mas, ikan bandeng, ikan lohan, bahkan ikan teri..

Naruto: Hinata.. ikan di kola mini banyak sekali, ya! Seharusnya ada beberapa ikan yang diletakkan didalam akuarium..

Hinata: Akuarium kami sedang di peerbaiki karena bocor.. Itu disebabkan oleh Konohamaru.. Kemarin dia datang bermain disini.. Sewaktu bermain kelereng, dia menyentilnya dengan sekuat tenaga dan dengan tidak sengaja… Yah.. begitulah!!

Sewaktu asik mengobrol, Neji sudah datang dengan memakai baju yang lain.. dia juga membawa radio..

Naruto: Radio? Buat apaan, Nej?

Neji: Udah lah!! Lu ikut gue aja..

Naruto: Kemana?

Neji sweatdropped…

Neji: Kata lu pingin latihan.. Lu masih muda aja udah pikun!! Gimana ntar tua!!

Naruto: Oh iya!! Sorry.. gue lupa!! He..he..

Neji: Ya udah!! Nyok!! Berangkat.. Hinata-sama, kami pergi dulu ya!?

Naruto: Nyok!! Dah, Hinata-chan!! Kami pergi, ya?

Hinata: Iya.. TiTi DJ, ya?

Mereka pun pergi..

Naruto: Neji.. Apaan tuh? TiTi DJ?

Neji: Nar.. Nar.. Lu jangan norak, napa? TiTi Dj itu singkatan dari haTi-haTi Di Jalan..

Naruto: Oh.. begitu toh…

Naruto dan Neji akhirnya sampai di akademi. Di sana sudah ada Kiba, Shikamaru, Shino, Lee, Chouji, Sai, dan Sasuke.

Shikamaru: Lama banget lu Nej!! Wah.. Naruto ikut juga nich..

Neji: Sorry bikin lu semua nunggu.. latihannya belum dimulai?

Shikamaru: Kan kita nunggu radionya dating.. nih, gue udah bawa CD nya..

Neji: Oke deh!! Yo.. kita mulai latihannya..

Naruto bingung karena mengapa latihan ini harus butuh radio dan CD.. Shikamaru memasukkan CD miliknya ke dalam radio Neji. Kemudian Neji menyalakan radionya.. Terdengarlah suara musik DJ.. Cki cki cit cit..(gimana sih bunyinya?)

Lee: Yo.. Eh, Nar! Latihan kali ini beda sama latihan tahun kemaren.. sekarang kita bangunin warga buat sahur gak pake kentongan segala macem lagi.. Sekarang pake musik.. nge-RAP!!

Naruto: Wah!! Hebat juga!! Ayo mulai!!

Choji memberi aba-aba, "One, Two, Three… GO!!"

SAHUR… SAHUR!!

musik DJ Saykoji dan Bondan Prakoso campur aduk

"Yo..yo.. cepetan bangun!! Nanti keburu imsak, man!!", Kiba melatih dirinya menyanyikan lagu rap.

"You right, Bro!! Ayo, jangan males-malesan.. Puasa itu ibadah!! Wajib dilaksanakan, MAN!! Yo.. mamen bro..", sambung Lee.

SAHUR.. SAHUR!!

Musik DJ itu masih dimainkan..

5 jam kemudian setelah latihan mereka yang aneh bin ajaib..

"Oke!! Dengerin gue.. ntar jam 2 pagi.. lu, lu dan lu smua udah harus ada di sini.. Pake baju yang metal n' fungky gitu, lah.. pake topi dimiringin, pake rantai di celana, pake kacamat hitm, celana pendek sebetis.. kayak orang-orang gaul giyu lho.. Ngerti?", Shikamaru sebagai ketua, memberikan penjelasan.

Semua, "NGERTI!!"

"Hah.. hah.. tenggorokan gue kering nie.. teriak-teriak melulu..", Naruto ngos-ngosan..

"Gue juga.. Eh, Sai!! Liat udah jam berapa?", sambung Kiba.

Sai melihat jam tangannya..

"Mmm.. jam 6 kurang 10 menit.. Bentar lagi buka…", Jawab Sai.

"Kalo gitu.. kita ke mesjid aja yuk!! Soalnya kalo di mesjid bisa dapet buka'an gratis..", ajak Chouji.

"Wah.. kadang otak lu yang mikirin makanan ada gunanya juga, ya?!", Shikamaru memuji..

"Chouji gitu.. walaupun makanan yang dipikirin, ada gunanya juga, kan!!", Chouji membanggakan diri..

"Ha.. ha.. bener banget!! Lu makan mulu padahal udah gen-", kata-kata Naruto dihentikan oleh Shikamaru..

"Naruto.. kau lupa, ya? Jangan bicara begitu pada Chouji..", bisik Shikamaru.

"Iya.. iya! Sekarang Lepaskan tanganmu yang bau itu dari mulutku, Shikamaru!!". Naruto mencoba melepaskan tangan Shikamaru.

"Kau tadi bilang apa, Naruto?", Tanya Chouji.

"Ah.. bukan apa-apa.. Naruto bilang gen... mmm.. ah! Gen-tleman!! Ya, kau sudah gentleman, Chouji..", Shikamaru mencoba mencari alas an.

"Ah.. Benarkah? Sudahlah.. Ayo kita pergi sekarang..", ajak Chouji.

"YAA!!", semuanya setuju.

Sesampainya di masjid..

Naruto melihat kearah jam yang berada di dinding masjid, "Wah.. 5 menit lagi nich.."

Merekapun duduk-duduk di masjid. Sewaktu mereka menunggu Maghrib, datanglah 4 kunoichi sambil membawa makanan dan minuman..(bukan 5 kunoichi.. Temari ada di Suna.. kalo bolak-balik Suna-Konoha waktu Puasa.. Bisa tepar..)

Ino: Waah.. semuanya ngumpul nih.. Untung kita bawa banyak makanan..

Chouji: Makanannya banyak sekali!! Wah.. aku tidak tahan..

Shino: Sabarlah Chouji.. Hanya tinggal 3 menit lagi untuk berbuka..

Naruto: Iya Chouji!! Sabarlah..

Naruto tidak sadar, kalau dirinya terus dipandangi oleh Hinata. Hinata terus memandangi laki-laki yang selalu memberinya semangat. Hinata tidak menghiraukan nampan yang dipeganginya hampir jatuh.. Naruto melihat makanan yang berada di atas nampan Hinata hampir jatuh, dia berdiri dan melangkah kearah Hinata. Dipeganginya tangan halus Hinata agar makanannya tidak jatuh.. Hinata merasa sangat kaget tangannya dipegang oleh seseorang yang ia kagumi.. Wajahnya berubah menjadi merah.

'Tolonglah, Hinata.. jangan pingsan dulu..', Hinata memohon kepada dirinya sendiri..

Naruto: Hati-hati ya, Hinata-chan..

Hinata: Ah.. Arigatou Naruto-kun.. Aku terlalu ceroboh..

Sakura: Hei.. hei.. Kalian romantis, ya?! Hinata.. ungkapkan perasaanmu sekarang!!

"iya, Hinata! Ayo.. kau pasti bisa..", semuanya memberi semangat.

Hinata: Mmm.. Na-Naruto-kun… a,a-aku… menyukaimu.. Aishiteru..

Naruto hanya terbelalak. Dia tak berpikir kalau pewaris Hyuuga menyukainya… Naruto mendekati wajah Hinata, dan mulai mencium bibir mungilnya… Hinata merasakan hatinya sangat tenang, dan bahagia..

Naruto: Arigatou Hinata-chan..

Hinata: Naruto-kun..

Tenten: Wauw… So sweet…

Semua yang melihat Naruto dan Hinata, menjadi iri…

Sasuke: Hai Dobe.. Akhirnya kau berpasangan.. selamat, ya…

Semuanya memberikan selamat. Tak disangka.. azan Maghrib pun dikumandangkan oleh Muazin Kakashi.. Sejak kapan dia berada di masjid?

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Translate

RADIO (LIVE)

Tanya aja

- Jangan Lupa SUBSCRIBE ROYKINAN YA ! ! !