Posted by : Laroy Sabtu, 15 Mei 2010



Pada suatu siang yang panas dengan terik matahari menghiasi langit biru nan luas. Terlihat seorang pemuda yang dibilang memiliki IQ sekitar 200 sedang bermalas-malasan di teras rumahnya. Pemuda itu tidur-tiduran di bangku panjang di teras rumahnya. Dia melihat jam tangannya, dilihatnya masih jam 1 siang.

"Haah.. Kenapa lama banget sih.. bosen…!!", dumel pemuda itu.

Dia mulai menghitung mundur dari sekarang sampai waktu berbuka.

Shikamaru: Jam 1 lebih 23 menit..

1 menit kemudian..

Shikamaru: Jam 1 lebih 22 menit..

1 menit kemudian..

Shikamaru: Jam 1 lebih 21 menit..

Dan seterusnya….

Ketika mencoba berkata "jam 1 lebih 16 menit", pemuda itu dikagetkan oleh suara wanita yang sering ia dengar.

"NARA SHIKAMARUU…!! BERISIK SEKALI, KAU!! Daripada ngitung mundur gak jelas gitu.. Mending bantuin ayahmu benerin antena, sono!! Dasar bocah males!!"

Seorang wanita datang membentak Shikamaru dengan memukulinya dengan gagang sapu ijuk.

Shikamaru: "Hey, Ibu!! Ibu!! Hey, Sakit!! Berhenti!! Baiklah aku akan membantu Ayah benerin antena.. sekarang tolong berenti.. sakit.."

Wanita itu menghentikkan sikap 'sadis'nya itu. Semua orang yang lewat menjadi ilfiil melihat apa yang dilakukan oleh seorang ibu pada anaknya.

Ibu Shikamaru(gak tau namanya.. jadi begini..): "Apa kalian, liat-liat!?"

Semua yang melihat, menjadi takut mendengar bentakkan dari Ibu Shikamaru. Mereka mulai lari guna menghindari 'semprotan' yang keluar dari mulut Ibu Shikamaru.

Shikamaru: "Ibu.. malu diliat tetangga.. Ibu nanti batal puasanya kalo marah-marah melulu.."

Ibu Shikamaru melihat anaknya dengan tersenyum sinis. Kemudian ia mulai tertawa ala kuntilanak.

Ibu Shikamaru: "Hi..hi..hi..hi..hi'suara kunti-chan'… Kau gak tau, ya?"

Shikamaru yang mendengar cekikikan dari ibunya langsung bergemetar. Dia mengira ibunya akan menjadi kuntilanak. Tetapi, adakah kuntilanak pada siang bolong seperti ini?

Shikamaru: "E..e..e.. g-gak ta-tau apa'an?

Ibu Shikamaru: "He..he.. kau gak tau, ya? Kalo ibu GAK PUASA!! IBU GAK SAUR TADI PAGI!!"

Suara Ibu Shikamaru semakin lama semakin lantang. Shikamaru menjadi tambah bergemetar.

Shikamaru: "I-ibu.. gak.. pu-puasa.. pa-pantes aja.. ma-marah-marah.. me-melu-lu.."

Ibu Shikamaru: "YAA!! Sekarang cepet bantuin ayahmu benerin antena!! Ato bakalan ada pemandangan piring terbang disini!!"

Shikamaru: "I-Iya..!!"

Shikamaru bangkit dari kursinya dan segera berlari kedalam rumah. Kemudian berlari kearah halaman belakang dan menaiki sebuah tangga yang menuntunnya untuk sampai ke atap. Choji dan Lee yang kebetulan lewat, melihat Shikamaru yang menaiki tangga dengan terburu-buru. Lee menjadi penasaran.

Lee: "Hey, kenapa tuh anak? Kayaknya buru-buru amat.. kayak baru ngeliat setan..?"

Chouji: "Lu bener banget, Lee… Shikamaru emang abis ngeliat, bahkan diomelin setan.. Sikapnya itu 'kan males banget.. Tiap hari kerjaannya Cuma tidur doang kalo gak ada misi.. Makanya nyokapnya sering marah-marah.. Kadang sering gue denger suara piring pecah. Kayak monster lho nyokapnya Shikamaru.. Untung aja gue gak punya nyokap kayak gitu…

Lee: "Kayak monster? Sumpeh lo?! Gila aja nyokapnya si Shika… Gimana, ya?

Chouji: "Maksud lu gimana apanya?"

Lee: "Maksud gue gimana, ya kalo Temari udah nikah sama Shikamaru.. Temari bakalan ngerasain sifat asli mertuanya.. Bisa-bisa cerai tuh mereka…

Chouji: "Lu bener juga, sih.. Moga-moga aja gak bakal…

Lee: "Trus gimana bokapnya Shika?"

Chouji: "Bokapnya Shika gak gitu-gitu amat.. dia.. Astagfirullah!! Kenapa malah gosipin orang?! Bisa batal puasanya nich.."

Lee: "Oh iya.. Insap..insap.."

Ketika Lee dan Chouji mengatakan kata-kata 'insap' berkali-kali, datanglah seorang pria dengan masker menutupi sebagian mukanya. Dia berpenampilan seperti ustadz atau haji. Padahal belum pernah naik Haji atau Umroh. Pria itu bertanya kepada Lee dan Chouji.

Kakashi: "Hey, kalian berdua!! Apa kalian kerasukan? Hanya berkata 'insap' dan 'insap' dari tadi.. sebut, nak! Sebut!!"

Lee: "Kami nggak kerasukan 'Kong Aji(dipanggilnya gitu aja yah)… Kami lagi tobat gara-gara gak sengaja ngomongin orang.."

Chouji: "Iya, 'Kong Aji.. Btw, 'Kong Aji mao ngapain?"

Kakashi: "Jadi begitu.. Oh.. Saya mau nge-dugem dulu… Dah!"

Chouji dan Lee kaget bukan main. Bagaiman mungkin, seorang ustadz nge-dugem waktu bulan puasa. Lalu Kakashi menghilang dengan diikuti oleh asap yang tebal.

Lee: "Nge-dugem? Gak salah denger gue? Busyet(budak syetan)…"

Chouji: "Yah.. beginilah keadaan Team 7… Gak ada yang bener sama sekali.. Ck..ck..ck.."

Back to Shikamaru…

Shikamaru sudah mencapai atap rumahnya sendiri. Dilihatnya seorang pria yang lebih tua puluhan tahun darinya sedang memperbaiki antena. Shikamaru hanya berjalan pelan kearah pria itu. Setelah cukup dekat, Shikamaru menyapa pria itu.

Shikamaru: "Hai, Ayah.. Apa belum selese ngebenerin antena yang udah tua gitu?"

Shikaku(kalo gak salah nama bokapnya Shikamaru itu..): Hoi, Shikamaru! Kau habis diomeli ibu, ya?"

Shikamaru: "Hah… Ibu emang begitu.. Ayah, aku pingin nanya.. Mengapa Ayah sampai bisa menikahi wanita seperti dia?"

Shikaku: Hah.. memang sulit untuk dijelaskan, anakku.. Semua orang punya selera yang berbeda.. Walaupun ibumu itu galak, bahkan lebih galak dari Tsunade-sama.. Tetapi aku menyukainya.. Seperti kau, Shikamaru..

Shikamaru: "Apa maksudmu, Ayah?"

Shikaku: "Jangan berpura-pura gak tahu apa-apa tentang itu, Shikamaru.. Kau menyukai seorang wanita yang rambutnya dikuncir 4 yang berasal dari Suna, kan?"

Dengan sekejap, wajah Shikamaru berubah menjadi merah. Ia memalingkan wajahnya dari sosok Ayahnya guna menyembunyikan warna merah yang berada tepat di pipinya..

Shikamaru: "Kau gak perlu tahu, Ayah…"

Shikaku: "Benar 'kan? Sifat wanita cantik itu sama dengan sifat ibumu.. walaupun level sifatnya masih jauh berbeda.."

Shikamaru: "…"

Shikaku: "Hmm.. ada apa?nepuk pundak Shikamaru"

Shikamaru tersadar dari lamunannya setelah pundaknya ditepuk oleh ayahnya.

Shikamaru: "A.. a-a.. Tidak ada apa-apa.. Ayo cepat, kita perbaiki antena bodoh ini…"

Shikaku: "Kau yakin tak ada apa-apa? Shikamaru, kau mau pergi berkencan dengannya setelah Maghrib nanti?

Shikamaru: "A-a.. Ayah!! Sudahlah, jangan bicarakan masalah itu terus.."

Shikaku: "Jika kau menginginkannya, aku akan membantumu tanpa ketahuan oleh ibumu.."

Shikamaru: "Be-benarkah?" 'dengan mata yang berbinar-binar'

Shikaku: "Ya.. Ayah gak ngelarang kau untuk berkencan.. Ayah gak mau merusak kesenanganmu.. Waktu kecil, Ayah juga sering keluar dari rumah diam-diam untuk bertemu ibumu. Masa-masa yang indah…

Shikamaru dan Shikaku memperbaiki antena sambil terus bercakap-cakap. Sampai-sampai, Shikamaru terpeleset dari atap dan…

GEDEBUG!!

"Aduuuuh…. Kenapa hari ini gue sial banget sih?", Shikamaru memegangi pinggangnya yang sakit. Tetapi dia merasa aneh. Tanah yang seharusnya menjadi target landasan jatuhnya, berbeda sekali dengan tanah. Seperti bukan tanah..

"WOY!! ATI-ATI KALO JATOH!! NIMPA GUE, KAN!!", terdengar suara seorang pemuda dari tanah.

'Lha?! Kenapa tanah bisa ngomong?', batin Shikamaru. Dia mulai meraba tanah aneh itu. Dia merasa tanah itu bidang. Shikamaru mencoba meraba lebih kedepan…

'Tanahnya punya mulut? Monyong lagi.. Ada 'headband'nya.. Suaranya kayak….', Shikamaru berpikir. Dia mencoba berdiri, dan dilihatnya…

Shikamaru: "NARUTO!!"

Naruto yang masih kesakitan karena tertiban oleh Shikamaru, membentak dirinya dengan menggunakan 'kuah'.

Naruto: "Adu..du..duh.. Perut gue lagi laper, malah lu tiban!! Gimana sih!! Tambah laper nich.. Udah gitu gue saur cuma pake semangkok ramen doang!!"

Shikamaru mengulurkan tangannya untuk membantu Naruto berdiri, Naruto meraihnya dan ditariklah dia sampai berdiri.

Shikamaru: "Udah, ah.. Jangan ngomelin gue mulu.. gue udah dapet kuah dari nyokap.. Emang bener lu cuma nyaur pake semangkok doang?"

Naruto: "Udah dapet kuah? DL!! Iya, gue cuma makan semangkok.. ditambah nasi padang 3 piring, rendang, sayur asem, teh manis, sama susu 2 gelas.. kayaknya segitu aja.."(Author ngetiknya ngiler..)

Shikamaru sweatdropped

Shikamaru: "Lu saur ato kelaperan, sih? Dasar.. Hemat dikit napa.. Sisain buat buka puasa.."

Naruto: "Sirik aja lu… Emang lu nyaur pake apa?"

Shikamaru: "Gue simple aja.. Nasi sepiring, yakiniku, ama teh manis.."(nah.. ikutin Shika, ya!)

Naruto: "Simple amat.. Eh, kalo Chouji nyaur pake apa, ya?"

Shikamaru: "Gak usah dibahas si gentong idup itu.."

Naruto: "He..he.. gentong idup.. Eh, Shik, ikut gue, yuk… Gue tau lu gak ada kerjaan.."

Shikamaru: "Kemana? Iya.. gue gak ada kerja'an. Daripada dirumah disemprot kuah nyokap.. Gue ikut!"

Naruto: "Nah gitu dong!! Ke tempat biasa kita nongkrong.. Yang laen udah pada ngumpul kali.."

Shikamaru: "Oh.. O.K!! Ayo.."

Naruto: "Gak pamitan sama bonyok?"

Shikamaru: "Buat apa?! Kalo gue pamitan, malah disemprot.. Udah ah.. ayo!!"

Naruto: "Hah(menghela napas).. Tapi jangan bilang kalo gue yang ngajak, ya..?"

Shikamaru: "Iya.. ayo.. Bosen gue dirumah…"

Shikaku melihat anaknya pergi dengan temannya tanpa berpamitan.

Shikaku: "Fuuh.. Bocah ingusan.. Ternyata sifatku mengalir pada dirinya.."

Akhirnya Shikamaru dan Naruto pergi ke tempat biasa mereka berkumpul. Di pinggir jalan, Naruto menemukan sebuah dompet. Shikamaru dan Naruto berdebat antara mengambil dompet itu atau menyerahkan kepada yang berwajib.

Shikamaru: "Nar, serahin tuh dompet!! Jangan diambil!!"

Naruto: "Berisik lu.. Suka-suka gue!! Kan' gue yang nemu.. Terserah mau gue serahin apa nggak.."

Shikamaru: "Nar, Ini bulan puasa.. lu mendingan ngerjain yang baik-baik.."

Selama berdebat, tiba-tiba datanglah seorang Anbu. Naruto yang menyadari hal itu, langsung menyembunyikan dompet itu dan berbisik pada Shikamaru.

Naruto: "Eh Shikamaru, lu jangan ngadu.. Gue bagi isi dompetnya aja, ya? 20-80, lho.."

Shikamaru: "Gak.. gue mau 80-20.. gue yang 80..

Naruto: "Enak aja.. gue yang nemu.. 60-40..

Anbu itu semakin dekat pada Naruto.

Anbu: "Hey, Naruto! Lama gak ketemu, ya!!"

Naruto mengenali suara itu, dia mengenali bahwa Anbu itu adalah ketua Yamato.

Naruto: "Ketua Yamato.. Apanya yang lama? Baru 2 jam ketemu.."

Anbu Yamato: "He..he.. Kau liat Senior Kakashi, gak?"

Naruto: "Nggak.. Tapi tadi aku ketemu Chouji sama Lee.. Mereka ngasih tau aku kalo Kakashi-sensei pergi…. Nge-dugem!!"

Yamato mencoba membuka mulutnya lebar-lebar. Tetapi tak berhasil karena terhalang oleh topeng badutnya(Anbu Konoha ganti model topeng).

Dari tadi Shikamaru hanya diam. Ada apa dengannya? Sebenarnya Shikamaru menyembunyikan wajahnya. Dia sedang menahan tawanya.

Yamato: "Nge-nge-dugem..? Puasa kayak gini?! Ck..ck..ck.. Hei, Shikamaru! Wot's up?"

Shikamaru: "Emp..emp(nahan ketawa).. GYAHAHAHAHAHAH…!!"

Shikamaru berguling-guling di tanah sambil tertawa terbahak-bahak. Naruto dan Yamato langsung kaget mendengar Shikamaru tertawa tiba-tiba.

Naruto: "Hai Shikamaru!! Kenapa lu?! Guling-gulingan gak jelas… Kenapa lo!!"

Shikamaru masih tetap berguling-guling. Akhirnya dia berhenti setelah dinjak Naruto.

Shikamaru: "Aduh… Kenapa lu nginjek gue, hah?"

Naruto: "Abis… Lu kenapa ketawa sambil guling-guling gak jelas!! Diliat orang-orang, tauk!!"

Shikamaru: "Emang kenapa kalo diliatin.. gue ketawa gara-gara ngeliat topeng badutnya Ketua Yamato sama denger kalo mantan Anbu itu pergi nge-dugem… GYAHAHAHAHAH….!!"

Naruto menjitak Shikamaru. Sekarang kepala Shikamaru benjol double…

Shikamaru: "Kenapa lu ngejitak, hah!! Perjanjian batal!! Ketua Yamato.. Tadi Naruto nemu dompet terus gak mau balikkin… Dia nyembunyiin di balik kantong..(ngadu)"

Naruto tak tahu harus berkata dan berbuat apa-apa. Setahu dia, kalau Ketua Yamato menghukum seseorang, dia akan menampangkan wajah horrornya. Naruto mengeluarkan keringat dingin.

Yamato: "Beneran tuh, Naruto?"

Dugaan Naruto benar, Yamato melepas topeng badutnya dan menampangkan wajah horrornya. Naruto sudah mati langkah.

Naruto: "I..i…i-Iya…."

Yamato: "Berikan padaku..(masih nampangin muka horror).."

Naruto mengeluarkan dompet yang ia temui dengan bergemetar. Lalu memberikannya pada Yamato.

Yamato: "Jangan kau ulangi lagi, ya.."

Shikamaru: "Rasain lu.. he..he.. Btw, dompetnya mau dibawa kemana?"

Yamato: "Oh.. dompetnya.. BUAT SAYA BELI TAJILAN!! He..he.."

Yamato langsung menghilang. Naruto dan Shikamaru sweatdropped.

Shikamaru: "Dasar.."

Naruto: "Hmm.. Pasti ketularan Kakashi-sensei.."

Hening… Suasana disana hening. Beberapa detik kemudian, Naruto memecah keheningan. Dia teriak sambil berguling-guling tidak jelas.

Naruto: "AAAAA!! Ini salah lu, Shikamaru!! Coba lu gak ngasih tau dia.. Kita udah bisa beli tajilan, kali…"

Shikamaru: "Hehh… Itu akibatnya kalo gak dengerin gue.. Coba lu kasih ke Hokage-sama.. Kita bakal dikasih uang yang lebih besar, kali.."

Sakura yang kebetulan lewat langsung sweatdropped setelah melihat teammate-nya berguling-guling.

Inner Sakura: 'Naruto..Naruto.. Sampe kapan lu berenti bertingkah gak waras kayak gitu sih.. Gue malu satu tim sama lu.. Fiuh..'

Shikamaru: "Woy udah..udah.. Ayo ke tempat nongkrong.. Sekarang lu yang diliat orang-orang…"

Naruto: "huuuh… Kesialan lu nular ke gue…"

XxX

Naruto dan Shikamaru kembali berjalan. Setelah sampai pada tujuan mereka, teman-teman mereka menyapa.

Kiba: "Hoy, Naruto!! Wah.. ada Shikamaru.."

Chouji: "Shikamaru.. bukannya lu abis diomelin nyokap? Berani amat kabur kesini…"

Lee: "Iya nih.. lu gak takut kena semprotan lagi waktu pulang?"

Shikamaru: "Hah.. Gue udah biasa kayak gitu… merepotkan…"

Naruto: "Wowowow..!! Mana si Neji?"

Shino: "Neji dari tadi bolak-balik toilet.. dia kayaknya mules banget…

Kemudian dari balik pintu toilet, muncullah seorang pemuda berambut panjang yang ujungnya dikuncir. Pemuda itu memegangi perutnya.

Neji: "Ah…. Leganya!!

Naruto: "Lu kenapa, Nej?"

Neji: "Oh, ada Naruto.. Gini, Nar.. Gue gak tau kenapa gue mules banget dari tadi.. Kagak enak banget!!"

Sasuke: "Siapa yang bilang enak?! Lu kira makanan!?"

Chouji: "Ha..ha.. Emang lu makan apa sih?"

Neji: "Mmm.. Waktu saur, gue cuma makan nasi, sayur pete, es jengkol, sama jus udang tusuk(emang ada?).. Yah, kayaknya itu doank.."

Semua yang berada disana sweatdropped dengan rasa ingin muntah.

Neji: "Kenapa lu semua? Kayaknya jijik amat ngeliat gue…"

Naruto: "E-elu.. de-demen makan ma-maka-kanan kayak be-begitu..?"

Neji: "Iya.. Gara-gara dirumah Hiashi-sama lagi gak ada makanan, jadi Hanabi-sama disuruh beli makanan yang gue sebutin tadi.."

Lee: "Hah!? Hyuuga makan yang begituan?"

Neji: "Sebenernya gue dulu gak suka makanan kayak gitu.. Hiashi-sama yang suka.. Tapi kayaknya gue diracunin dia, deh?! Jadi gue mulai suka makanan yang begituan.."

Naruto: "Ja-jadi Hinata-chan….."

Neji: "He..he.. tenang aja, Nar!! Hinata-sama gak suka yang kayak gitu.. walau diracunin berapa kali juga gak bakal berhasil ngebujuk dia biar suka.. Tadi Hinata-sama dan Hanabi-sama saur di rumah tetangga…

Kiba: "Emang si Hanabi beli makanannya dimana? Masa' lu bisa bolak-balik kamar mandi tiap 5 menit sekali.."

Neji: "Mmm… Coba gue inget-inget.. Hanabi-sama belinya di warung Bu Tukiyem…(ngaco)"

Sekali lagi, semuanya sweatdropped…

Chouji: "Pantes aja… warung itu 'kan ngejual makanan yang udah basi…"

Neji: "HAH(Menganga)!! Pantes aja gue…."

Tiba-tiba terdengar suara yang tidak menyenangkan.

DUUUUUUUT… BRET, BRET, DUUUUUUUT… BROBOOOT..

Neji: "Ah… dapur gue lagi gak mau kerjasama nih.. Gue pingin nyetor dulu…"

Semua: "AAAAAAAA!! BAU BANGET!! NEJI, GILA LU!!"

Neji hanya cengengesan. Kemudian ia berlari kearah toilet langganannya. Semua yang mencium bau tidak sedap itu langsung pingsan seketika.

Hinata yang lewat, melihat semuanya sudah dalam kondisi tidak sadar. Dia bukannya meminta tolong, malahan sweatdropped.

'Ck..ck..ck.. kayaknya Neji nii-san ngeracunin mereka, dech..", pikir Hinata.

4 Jam Kemudian..

Naruto perlahan-lahan membuka matanya. Dia melihat semua teman-temannya sedang melihatnya juga. Naruto merasakan dirinya berada dikasur.

Sauske(ngetiknya disengaja): "Lu udah sadar, dobe?"

Naruto: "Ah.. gue dimana?"

Shikamaru: "Lu ada di rumah sakit…"

Kiba: "Naruto, lu pingsan paling lama daripada kita semua…"

Shino: "Ya… Gara-gara Neji (maaf)kentut tadi.. kita semua pingsan.. Lu pingsan udah 4 jam. Kita rata-rata cuma sejam.. Udah azan tuh.."

Naruto langsung bangun dari kasurnya. Dia melihat kearah jam yang ada disebelahnya.

Naruto: "Jam 6 lebih 45 menit.. lu semua udah pada makan?"

Shikamaru: "Kita semua udah pada makan.. sekarang lagi nunggu azan Isya terus teraweh.. mending sekarang lu cepetan makan.."

Naruto: "Tapi jangan ninggalin gue, ya?"

Shikamaru: "Emang kenapa?"

Naruto: "Gue takut sendirian…"

Semuanya pada sweatdropped …

Shikamaru: "Dasar pengecut…"

XxX

Azan Isya selesai dikumandangkan…

8 anak muda yang menjadi korban gas beracun Neji pergi ke masjid Al Qonoha. Ditambah Neji menjadi 9. Shikamaru masih memikirkan perkataan ayahnya tadi pagi. Apakah perkataan Ayahnya benar bahwa Shikamaru diizinkan bekencan? Sewaktu Shikamaru masih sibuk berpikir, seorang pria yang berpakaian seperti ustadz tadi memecahkan lamunan Shikamaru.

Kakashi: "Kau kerasukan, Shikamaru? Bengong.. mikir apa sih"

Naruto: "Kakashi-sensei..! Gimana nge-dug.."

Sebelum Naruto menyelesaikan kata-katanya, Jounin berpenampilan sok menjadi ustadz itu membekap mulutnya. Naruto hampir ingin pingsan karena mencium bau tangan gurunya. Kakashi berbisik kepada Naruto.

Kakashi berbisik: "Sssssst… jangan bilang-bilang, Naruto!! Nanti reputasiku hancur.."

Naruto mencoba melepas tangan bau Kakashi.

Naruto: "Ya..ya!! Lepasin tanganmu itu!! Bau kecut, tauk!!"

Kemudian Kakashi melepaskan tangannya. Mereka semua mulai memasuki pintu masjid. Ternyata Imam sudah hampir memulai shalat Isya.

Setelah Shalat Isya sekaligus teraweh…

Shikamaru keluar dari masjid paling awal. Dia tidak tahan mendengarkan ceramah dari Aa Gymbo. Setelah memakai sandalnya, dia melihat seorang wanita sedang duduk di bangku taman dekat masjid itu. Shikamaru mengenali wanita itu. Dia mulai berjalan mendekati wanita itu.

Shikamaru: "Temari?"

Temari menoleh kearah Shikamaru. Temari terkejut melihat seseorang yang ia cari akhirnya muncul. Shikamaru

Temari: "Oh, kau rupanya.. Aku menunggumu dari tadi.."

Shikamaru: "Hmm.. kamu udah buka?"

Temari: "Udah teraweh malah.. Di Suna 'kan waktunya lebih cepet.. Baru aja aku nyampe sini.."

Shikamaru: "Oh.. Sekarang kita mau kemana?"

Temari: "Hn.. terserah kau sajalah.."

Tanpa disadari, mereka berdua diperhatikan oleh 3 orang dari balik semak-semak. Orang pertama ada di semak-semak yang paling jauh, yang kedua ada di semak-semak yang paling dekat, yang ketiga berada di ku'bah masjid. Orang yang ketiga alergi terhadap semak belukar. Orang pertama menyalakan walky talky nya.

Smoke: Smoke to the Flower.. Smoke to the Flower.. masuk Flower..

Flower: Flower to the Smoke.. Diterima. Ada apa? ganti..

Smoke: Cuma mau cek doang.. coba cek si Gentong bisa dihubungi gak? Ganti..

Flower: Diterima..

(pembicaraan selesai)

Flower: Flower to the Gentong.. Flower to the Gentong.. masuk Gentong..

Gentong: Gentong to the Flower.. Gen.. Heh!! Kenapa gue dipanggil Gentong, ha?!

Flower: Udah.. kagak ada yang pantes lagi buat lu.. Adanya galon, baskom, bagong, bal..

Gentong: Iya udah!! Gentong aja!! Ada apa Flower? Ganti..

Flower: Cuma ngecek.. Tetep perhatiin sasaran.. ganti..

Gentong: Baiklah..

(pembicaraan selesai)

Back to ShikaTema…

Shikamaru: "Gimana kalo.. tunggu dulu, itu 'kan kedua adikmu.."

Shikamaru melihat Gaara dan Kankurou sedang berbicara. Mereka melihat Shikamaru dan Temari. Akhirnya mereka mendekati ShikaTema.

Kankurou: "Ciye.. kakak baru dateng aja udah berduaan begitu.."

Gaara: "Iya nich.. pantesan aja dirumah maunya buru-buru.. pingin ketemu cowok males ini, ya..?"

CTAKKZ!!

Dengan nafsu membunuh, Temari memukul kedua adiknya dengan menggunakan kipasnya. Gaara dan Kankurou langsung jatuh membentur tanah.

Gaara: "Adduuuuh…. Sakit……"

Kankurou: "Kakak jangan gitu dong… Kepala kita jadi benjol 'kan?!"

Temari: "Rasain… Udah pergi sono!! Gangguin orang aja.. Kalo gak mau pergi, kakak tiup pake kipas ini biar langsung terbang ke Suna, ya!?"

Gaara dan Kankurou langsung ciut setelah diancam kakaknya. Mereka langsung lari terbirit-birit dengan benjol besar yang menghiasi kepala mereka. Shikamaru yang melihat kejadian itu, langsung bergidik ngeri. Ternyata level sifat Temari hampir menyamai ibunya. Ketiga orang yang mengintip mereka, juga langsung bergidik ngeri.

Gentong menyalakan walky talky nya.

Gentong: Ge-gentong t-to the S-Smoke.. Gentong to t-the Smo-smoke..(bicaranya terbata-bata)

Smoke: Smoke to the Gentong.. diterima.. ada apa? Ganti…

Gentong: Anak lu punya cewek macem dia!! Itu Tsunade ke-3… Jadi misi kita apa? Gue pingin cepet-cepet misi ini selese.. ngeri gue..

Smoke: Heh.. anak gue punya selera yang sama ama gue… Misi kita tuh mengawasi mereka berdua.. Supaya kencannya lancar..

Tiba-tiba Flower bergabung.

Flower: Flower to the Smoke.. Flower to the Smoke.. ada musuh datang!

Smoke: Smoke to the Flower.. dimana musuh itu?

Flower: Musuh berjarak 20 meter dari sasaran.. Musuh membawa panci..

Gentong: Kayaknya itu bini lu!! Bawa panci sambil tereak-tereak tuh..

NARA SHIKAKU!! NARA SHIKAMARU!! DIMANA KALIAN!? BUKANNYA BERESIN RUMAH!!

Seorang wanita membawa panci sambil teriak-teriak mencari suami dan anaknya.

Flower: Bener!! Itu bini'nya Smoke!! Dia kesini!!

Smoke: Gentong!! Lu coba tahan dia.. Sementara kita pindah tempat..

Gentong: Ah!! Gue ngeri sama bini'lu!! Bisa-bisa gue tepar..

Smoke: HAH!! Badan lu doang yang gede.. Nyalinya nyali kerupuk…

Gentong: Emang.. Tunggu dulu.. Bantuan dateng tuh..!!

Flower: Bener, Smoke!! Mereka udah pada keluar dari mesjid.. Gue coba panggil mereka..

(pembicaraan selesai)

Tiba-tiba walky talky milik Naruto bergetar…

Flower: Flower to the 6th Hokage.. Flower to the 6th Hokage.. masuk 6th Hokage.

6th Hokage: 6th Hokage to the Flower.. diterima. Ada apa? Ganti..

Flower: Serangan dateng dari arah Utara.. Kumpulin grup dan hadang musuh.. Sekali lagi, kumpulin grup dan hadang musuh! Ganti..

6th Hokage: Misi diterima..

(pembicaraan selesai)

Naruto yang baru saja mendapat kabar dari Ayahnya Ino, langsung melapor kepada teman-temannya.

Naruto: "Oke semuanya.. Gue dapet berita dari bokapnya Ino.. Kita harus ngehadang musuh dari arah Utara! Persiapkan diri kalian semua!"(dengan gaya Jendral)

Lee: "Jangan-jangan… Nyokapnya Shika!!"

Naruto: "Bener banget.. Makanya kita.."

Sebelum Naruto menyelesaikan kalimatnya, teman-temannya sudah lari.

Chouji: "WAAAAAA!! Nyokapnya Shika dateng…(lari ngibrit)"

Naruto sweatdropped.

'Dasar pengecut semuanya!! Udahlah.. Gue hadapin aja sendiri..', Naruto memberanikan dirinya dalam hati.

Ibu Shikamaru datang menghampiri Naruto. Semakin dekat dirinya pada Naruto, nyali Naruto semakin ciut. Hampir ciut, ciut, lebih ciut, sangat ciut, PADAM…

Ibu Shikamaru: "Eh, bocah! Kamu temennya Shikamaru, kan?(masih memegang panci)"

Naruto: "(melihat panci Ibu Shikamaru) Iya.. Anda… nyo-nyokapnya, ya?"

Ibu Shikamaru: "IYA!! Kamu tahu dimana dia?"

Naruto: "Ti-tidak tau… Tapi mungkin orang yang sembunyi di semak-semak itu tau..(menunjuk kearah semak belukar)"

Ibu Shikamaru: "Siapa?! Mana!?(menoleh kearah semak belukar)"

Naruto: "Disana!!(kabur)"

Ayah dari Shikamaru dan Ino langsung kabur begitu mendengar Naruto memberi tahu tempat persembunyian mereka. Mereka berlari menuju arah Chouza yang berada di ku'bah masjid.

Shikaku: "(sambil lari ngibrit)Dasar bocah ghendenk!! Kenapa ngasih tau.."

Chouza: "(melihat 2 temannya)Woy!! Cepetan sini!! Liat belakang lu berdua!!"

Shikaku melihat kebelakang. Didapatinya istrinya belari sangat cepat(kira-kira 20Km/jam) kearahnya sambil membawa panci. Mereka berdua langsung menambah kecepatan guna cepat sampai di area aman.

Shikaku: "Cepetan!! Bini gue itu kalo ada di mesjid langsung insap…"

Ayahnya Ino langsung menambah kecepatan setelah mendengar info bagus dari temannya.

Back to ShikaTema…

Shikamaru dan Temari sedang berjalan(nggak gandengan) berduaan kearah warung Ichiraku. Mereka jarang sekali mengobrol. Shikamaru berinisiatif untuk berbicara.

Shikamaru: "Emm.. Temari?"

Temari: "Yes? What's up? Do you want talk with me?"

Shikamaru: "(cengok) Apaan itu? Gak ngerti.."

Temari: "Maksudnya 'Iya? Ada apa? Kau mau bicara denganku?"

Shikamaru: "(manggut-manggut) Oh.. Begini, kau kulihat akhir-akhir ini jarang banget ke Konoha, ya? Kenapa sih?"

Temari: "Hmm.. Sekarang 'kan lagi puasa.. jadi males bolak-balik Suna-Konoha.. Kalo mau, kamu aja yang ke Suna… Kamu belum pernah 'kan?"

Shikamaru: "Udah kok! Waktu lagi jalanin misi sama Naruto ngumpulin pasir Suna buat belajarnya anak-anak di Akademi(Author ngarang misi..)"

Temari: "Hah? Belajar apaan?"

Shikamaru: "Kata Iruka-sensei buat belajar bikin kue pasir.."

Temari: "HAH!! Kue pasir?! Gimana rasanya!?"

Shikamaru: "Hoek!! Asin!! Pasir Suna kayak pasir di pantai!! Gak ada yang enak"

Temari: "Ya iyalah pasir gak ada yang enak.. Iruka-sensei lagi stress? Bikin kue kok dari pasir..?"

Shikamaru: "Emang.. Setiap 3 tahun dia jadi gila. Dulu pernah dia suruh anak muridnya nge-DJ tengah malem di deket kuburan. Akhirnya.. Yah, setan-setan pada ngikut.. Pernah juga dia ngajar ilmu ninja Ninjutsu buat nyedot WC.. Terus dia pernah mengadakan lomba freestyle buat becak pada 17an di tebing deket patung Hokage.. Akhirnya, becak mereka standing, anak-anak yang ikut pada jungkir balik dari becak trus jatoh dari tebing.."(hhu.. garing)

Temari: "Ck..ck..ck..(geleng-gelen

g)"

Ketika mereka sibuk membicarakan hal yang aneh, pasukan Naruto sedang mengintip mereka dari balik pohon beringin. Naruto sebagai pemimpin pasukan. Sedang menjelaskan perintah selanjutnya.

Naruto: "O.K.. Here we are. We got a new mission from Shikamaru's dad.. We must sing a song to ShikaTema.. The song must make them happy.. And wear your costume.. So, they won't know us. Think.. what song will make someone happy?(Gaya bule mode: on)"

Sasuke: "Eh, Dobe!! Ngomong yang jelas kenapa!? We got.. We must.. We song.. We wear.. We.. We.. HALAH!! Sok bule, lu!"

Lee: "Iya nich… Elu 'kan asli Jepang.. Jangan ngomong yang macem-macem!!(diikuti oleh anggukan semua pasukan)"

Naruto dilempari segala macam buah-buahan. Cherry, tomat, jeruk, apel, pisang, nangka, melon, pepaya, semangka, nanas, sampai durian sukses mendarat diatas kepala Naruto…

Naruto: "Au!! Sakit.. Tunggu dulu.. Rambut gue 'kan pirang.. Itu bisa ngejelasin kalo gue keturunan bule 'kan?"

Kiba: "Halah.. Rambut lu jadi pirang itu gara-gara Yondaime jarang gosok rambut…"

Semuanya heran. Apa hubungannya pirang dengan gosok rambut?

Chouji: "Apa hubungannya?"

Shino: "Iya.. apa?

Sai: "Cepetan jelasin.."

Lee: "Kenapa sih?

Kiba: "Gini lho… Coba kalo lu jarang gosok gigi.. Gigi lu pasti kuning. Berarti kalo jarang gosok rambut, rambut lu jadi kuning… Iya 'kan?"

Semua berfikir… Berfikir.. Berfikir.. Berfikir.. Berfikir.. di kursi berfikir.

Sasuke: "Nggak logis tapi ada benernya.."

Shino: "Iya.."

Lee: "Jadi…"

Semua kecuali Naruto: "GYAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!! Udah sok bule, ngaku-ngaku bule.. Pirang jabrik.. Emang ada orang bule yang rambutnya kayak duren begitu? HAHAHA….!!"

'Wah.. Sialan.. Ntar pulang, gue gosok rambut ah…', pikir Naruto.

Naruto: "Udah ah(Jitakin semua yang ketawa)!! Sekarang pikirin lagu apa yang bakal dinyanyiin?"

Chouji: "Aduh.. Sakit.."

Sasuke: "Hn.. Gimana kalo lagu dangdut?"

Kiba: "Yaelah… Lagu dangdut!! Keroncong aja.."

Shino: "Gue gak setuju.. Mending lagu ROCK N' ROLL!!(ngeluarin baju rock' roll)"

Semua jadi ilfeel melihat Shino memakai baju yang aneh. Ditambah lagi Sai meninju mata Shino..

Sai: "Nah.. Mata lu sekarang jadi gaya ghotic…"

Shino: "Tapi bukan gini caranya!! Sakit tauk!!"

Tiba-tiba dipikiran Naruto, langsung muncul wajah penyanyi rap yang menjadi favorit author… Coba tebak!

Naruto: "Woy.. Ngerap aja.. Kita nyanyiin lagu Saykoji yang judulnya So What Gitu Loh, yuk!"

Chouji: "Tapi liriknya diganti dong.."

Naruto: "Iya.. Gampang.. Udah cepet pake kostum lu semua!!"

Naruto memakai kostum Bunga Citra Lestari, Sasuke kostumnya Titi Kamal, Lee kostumnya Britney Spears, Neji kostumnya Cinta Laura, Kiba kostumnya Agnes Monica, Shino kostumnya Mulan Jameela, Sai kostumnya Dewi Persik, Chouji tadi kostumnya Julia Perez.. Tapi gak muat. Jadi Chouji itu Ibu RT yang ada di SSTI.

Mereka semua terlihat seperti BANCI gak modal!!

Sai: "Kayaknya kostumnya sempit di pinggul…"

Chouji: "Kostum ini masih sempit!!"

Shino: "…"

Sasuke: "Ini kostumnya Titi Kamal atau Titi Kadal?"

Kiba: "Menaklukan waktu..(nyanyi 'Matahariku')"

Neji: "HOOEKK!! Suara lu mirip banci.."

Naruto: "Udah!! Ini tuh buatan bokapnya Shika.. Bokapnya ngefans banget sama mereka, ya…. Sampe dibuatin kostumnya juga. Let's Go, Banci 8!!"

Lee: "YOSH!!"

Meanwhile..

Ayah Ino: "Waduh.. Untung bini lu kagak bisa sampe sini.."

Shikaku: "Iya.. Tadi nyaris banget gue kena pancinya.."

Chouza: "Eh lu berdua! Liat tuh, pasukan Naruto mulai berak…si"

Shikaku: "Iya, ya.. Gile.. Kurang bohay kostum buatan gue.."

Chouza: "Elu ngefans berat sama mereka?"

Shikaku: "Yo'i!!"

Ayah Ino: "Lu gak takut diomelin bini lu?"

Shikaku: "Nggak.. Bodo amat.."

Chouza: "Ssst.. Sekarang liatin aja mereka!!"

Back to Banci 8…

Shikamaru: "Kayaknya jauh banget buat ke Ichiraku.."

Temari: "Shika, mereka siapa?"

Shikamaru: "Mana? Hn.. Ah!! BANCI!! Ayo lari, Temari.."

Ketika ShikaTema mencoba lari, mereka dihadang oleh Banci 8 dari belakang.

Naruto: "He..he.. Kalian sedang kencan, ya? Mau ditambah romantis, gak?"

Tiba-tiba Sasuke menjitak Naruto.

"Lu goblok atau apa sih? Suara lu harus mirip cewek juga!!", bisik Sasuke.

Shikamaru: "Kayaknya gue kenal suara lu.. Hmm.. Siapa, ya?"

Naruto: "E-e-eh.. Lu belum kenal gue.. Sumpah.. lu belum kenal gue..(dengan suara cewek)"

Shikamaru: "Hn.. Jadi lu bersembilan mau apa? Mau malak gue? Nih gue kasih.. Tapi lu semua harus pergi."

Kiba: "Kita gak mau malak lu berdua kok! Kita cuma pingin nyanyi buat lu berdua.."

Shikamaru: "Oh.. Ngamen? Nih gue kasih.."

Lee: "Kita gak ngamen.. Kita cuma mau bikin kencan lu berdua tambah romantis…"

Temari: "Dasar banci gila.. Gimana mau romantis kalo yang nyanyi banci?"

Naruto: "Udah!! Ayo kita mulai!! 3, 2, 1, GO!!"

Banci 8 memulai aksinya.. Dengan goyangan yang aduhai.. harus disensor abis..

Kiba: "Lu punya cewek macem dia.. so what gitu loh!"

Lee: "Mukanya cantik juga manis.. so what gitu loh!"

Naruto: "Tapi lo kagak tau.. sifatnya yang asli, karena selera lo… sama aja kayak bokap.."

Shino: "Lo mau tau sifat aslinya.. so what gitu loh!"

Sasuke: "Yaitu ganas, kejam, gaalak.. so what gitu loh!"

Sai: "Juga mukanya serem kayak monster.. so what gitu loh!"

Chouji: "Makanya lu kudu ati-ati.. so what gitu loh!"

Neji: "Lu udah kita peringaaatin.. so what gitu loh!"

Naruto: "Mending lu putusin dia aja.. so what gitu loh!"

Sasuke: "Daripada elu kesiksa.. so what gitu loh!"

Chouji: "Dan lu juga bisa.."

Emosi Temari sudah sampai puncaknya. Hanya tinggal mengeluarkannya saja. Sebelum Chouji menyelesaikan nyanyiannya, Temari mengibaskan kipas raksasa miliknya.

Temari: "BERHENTI MENYANYI!!"

BWUUUSSHH…!!

Shikamaru melihat Banci 8 itu terbang melayang ke angkasa. Semakin lama semakin menghilang.. dan.. hanya terlihat kilauan kecil di angkasa. Tring…

Di udara..

Chouji: "Ini semua salah lu, Naruto!! Coba nggak nyanyi lagu kayak gitu.."

Naruto: "Yah.. Gue gak tau kalo jadinya bakalan kayak gini.."

Kiba: "Lu berdua!! Liat kita pingin mendarat dimana!?"

Banci 8 sangat ketakutan ketika mereka ingin mendarat di atas ketiga ayah InoShikaCho.

Shino: "Eh! Kostum aneh ini kita jadiin parasut aja!?"

Lee: "Bener juga.."

Banci 8 membuka kostum mereka dan menjadikannya parasut. Tetapi untung tak dapat diraih, malang tak dapat dielakkan. Parasut mereka sobek karena terlalu berat menahan tubuh mereka. Merekapun kembali jatuh…

Sai: "AAAA!! Gue masih terlalu muda buat mati!! Gue belum kawin, kerja, punya anak, bla..bla..bla.."

Sasuke: "Halah, gue juga sama!!"

Sai dan Sasuke mulai berpelukkan dan menangis… Semua yang melihat menjadi sweatdropped.

Bayangkan, pemirsa mitra Fanfiction Naruto!! Bayangkan seorang Uchiha menangis berpelukkan!! Memalukan..

Sasuke: "Huaaaaah!! Sai.. Kalo kita mati, sering-sering nengok ke kuburan gue, ya?"

Sai: "Elu juga, ya(terisak)? Lu semua juga bakal gue tengokin kok!"

Naruto: "SIAPA YANG MO MATI!?"

Mereka tidak sadar kalau mereka hampir menabrak ayah dari InoShikaCho..

Shikaku: "WAH!! APAAN TUH!? BINTANG JATOH…"

Chouza: "Ucapin keinginan lu semua!!"

Mereka bertiga mengucapkan keinginan mereka bertiga. Kalau ingin tahu apa saja keinginan mereka, saya sarankan JANGAN!!

Back to ShikaTema…

Shikamaru: "Dasar banci sialan! Gue udah tau kalo mereka semua itu Naruto dan teman-temannya.."

Temari: "Tentu saja.. Jadi dalangnya adalah bocah itu, ya?"

Shikamaru: "Tiap hari, di Konoha pasti denger suara ribut.. Siapa lagi kalo bukan, Naruto.."

Ketika ShikaTema sedang berbicara. Tanpa disadari oleh mereka, kalau Ibu Shikamaru sedang melihat mereka. Ibu Shikamaru mulai mendekat.

Ibu Shikamaru: "Shikamaru!! Mengapa kau gak beresin rumah!!"

Shikamaru: "Ah.. Ibu.. Aku.."

Ibu Shikamaru: "Wah.. wah.. anakku bisa ngegaet wanita cantik begini.. Siapa namamu, nona manis?"

Wajah Temari tiba-tiba menjadi merah..

Temari: "A-ah.. Nyonya.. Nama saya.. Temari."

Ibu Shikamaru: "Wah.. Nama yang indah. Shikamaru, sejak kapan kamu pergi kencan sama dia?"

Wajah Shikamaru sangat terlihat bingung. Dia meletakkan tangannya di dahi ibunya.

Shikamaru: "Hmm.. Ibu sakit?"

Ibu Shikamaru: "Enak aja!! Ibu sehat, tauk!! Kamu bingung 'kan.. Kenapa ibu gak marah-marah.."

Shikamaru: "He-eh"

Ibu Shikamaru: "Itu karena aku baru tahu kalau anakku punya wanita cantik macem dia.. Kalo gak salah, kamu kakaknya Kazekage-sama, bukan?"

Temari: "Benar…"

Ibu Shikamaru: "Kalau begitu, ayo kita kerumah! Ibu mau menyiapkan makanan lezat buat kalian.."

Temari: "G-gak usah repot-repot, Nyonya.."

Ibu Shikamaru: "Udah lah.. Gak apa-apa kok! Ayo.."

Shikamaru: "Hmm.. Ibu? Ayah mana?"

Ibu Shikamaru: "Ayah kamu lagi ngumpet diatas ku'bah mesjid.. Mau jemput dia?"

Shikamaru: "Gimana ya..? Hm.. Temari, kau ikut?"

Temari: "Ti-tidak perlu.. Aku disini saja."

Ibu Shikamaru: "Temari.. Aku pingin kenalin kamu sama ayahnya Shika.. Biar hubungan kalian tambah deket.. Trus menikah, punya anak, dan Shikamaru gak nyusahin kami lagi.."

Mendengar perkataaan Ibu Shikamaru, Temari tidak dapat menahan tubuhnya lagi. Dia mulai pingsan.

Bokapnya Trio InoShikaCho..

Shikaku: "Kalian semua!! Pindah dari tubuh gue!! Berat, tauk!!"

Sasuke: "Ahahaha!! Gue masih hidup!! Gue masih hidup!!"

Chouza: "Untung perut gue gede.. bisa nahan lu berlapan jatuh.. Misi kalian gagal, ya.. Tapi liat tuh Bini'nya Shikaku lagi ngobrol sama ShikaTema.."

Chouji: "Mana!? mana!? Liat dong, ayah!! Pinjem teropongnya!!"

Naruto: "Gue dulu dong!! Gue juga pingin liat!!"

Kiba: "Yang adil gue dulu.."

Shikaku melihat pemandangan yang menguntungkan. Dia mengeluarkan banyak teropong dari dalam tasnya.

Shikaku: "Udah.. udah.. Ini masih banyak teropong.. Beli aja.. Cuma 10.000 Ryo.."

Naruto: "MAHAL BANGET!!"

Shikaku: "Mau gak? Daripada gak ngeliat aksinya bini' gue.."

Merekapun berebutan membeli teropong Shikaku. Mereka mulai melihat apa yang terjadi pada Ibu Shikamaru dan ShikaTema. Mereka melihat Shikamaru sedang menggendong Temari yang pingsan. Ternyata Ibu Shikamaru tidak marah.

Chouza: "Jangan jangan bini' lu nerima Temari.."

Shino: "Mungkin.. Jadi percuma kita beli teropong mahal-mahal kalo gak ngeliat nyokapnya Shika ngamuk.."

TRING.. Pikiran mereka semua menjadi bercampur setelah mendengar peerkataan Shino..

Shikaku yang mendengar kalimat yang 'tidak akan menguntungkan' baginya itu, diam-diam kabur.

Naruto: "BENER JUGA!! Shikaku!! Balikkin duit.."

Percuma.. Shikaku sudah pergi menjauhi mereka semua.

Semua: "YAAAAAAH!! 10.000 Ryo melayang sudah.."

Mereka semua langsung pingsan tak sadarkan diri.. Kecuali Chouza.

Chouza: "Kenapa pada pingsan? Halah.. Gue ikutan ah!!"

Dan Chouza ikut pingsan. Tiba-tiba datanglah Kakashi.

Kakashi: "Hah? Pada kenapa mereka? Pingsan.. Ah, Gue juga ikutan!"

Kakashi pun ikut pingsan.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Translate

RADIO (LIVE)

Tanya aja

- Jangan Lupa SUBSCRIBE ROYKINAN YA ! ! !